1 Syawal 1439 Hijriah jatuh pada 15 Juni 2018

No comment 573 views
banner 160x600

riaubertuah.id

Penyalainews, Jakarta - Pemerintah menetapkan 1 Syawal 1439 Hijriah jatuh pada tanggal 15 Juni 2018. Dengan demikian, perayaan Idul Fitri atau Lebaran secara nasional ditetapkan pada tanggal tersebut.

Keputusan ini setelah mendapat persetujuan peserta Sidang Isbat Penentuan awal Syawal 1439 H dikantor Kementerian Agama, Kamis (14/6).

"Menjelang sidang isbat menerima 12 kesaksian yang tersebar seluru Tanah Air, Manado, Palu, Jawa Timur, dan lain-lain yang sampaikan kesaksian di bawah sumpah bahwa telah melihat hilal. Atas dasar laporan itu, peserta sidang Isbat sepakat bahwa 1 Syawal 1439 Hijriah jatuh hari Jumat 15 Juni 2018," ujar Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin.

"Dengan demikian besok hari umat muslim tidak berpuasa. Besok hari seluruh Tanah Air menunaikan salat Ied," sambung dia.

Menag Lukman mengatakan, kesepakatan Sidang Isbat dibuat berdasarkan dua hal, yaitu perhitungan hisab dan metode rukyat berdasarkan laporan petugas yang melakukan pengamatan.

Sebelum sidang Isbat, peserta mendengarkan paparan posisi hilal dari Peneliti Badan Hisab Rukqiyat Kementerian Agama, Cecep Nurwendaya terkait posisi hilal. Dia melaporkan dari hasil pemantauan di 97 titik yang tersebar di 34 provinsi se-Indonesia, dari Aceh sampai Papua.

"Ada referensi jika hilal awal Syawal 1439 hari kamis 14 Juni 2018 teramati dari wilayah Indonesia," ujar dia.

Lukman memaparkan, ijtima (pertemuan akhir bulan dan awal bulan baru) menjelang Syawal jatuh pada Kamis, 14 Juni atau 29 Ramadhan sehingga saat matahari terbenam posisi hilal berada di atas ufuk dengan ketinggian 6 derajat 4 menit sampai 7 derajat 34 menit.

Dengan demikian bulan Ramadhan menjadi 29 hari (istikmal) dan 1 Syawal jatuh pada Jumat, 15 Juni 2018.

Sidang kali ini dihadiri Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Nasaruddin Umar, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Ketua MUI KH. Ma'ruf Amin, Peneliti Badan Hisab Rukqiyat Kementerian Agama, Cecep Nurwendaya, Ketua Komisi VIII DPR RI Ali Taher. Selain itu, para duta besar negara-negara sahabat, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Selain itu, Kemenag juga mengundang, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, Pakar Falak dari Ormas-ormas Islam, Pejabat Eselon I dan II Kementerian Agama; dan Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama.***red//rfm 

Merdeka.com