PEKANBARU, riautimes.co.id - Pandemi Covid-19 berdampak langsung terhadap berbagai sektor dunia usaha. Salah satu sektor yang terdampak adalah sektor pariwisata khususnya bagi para pelaku usaha travel agen.
Berdasarkan data Association of Indonesia Tour and Travel Agency (Asita), 95 persen biro travel semasa pandemi Covid-19 kehilangan karyawannya akibat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
"Sudah disurvei sama Asita Pusat, 95 persen tidak berjalan dan kehilangan karyawannya," yjar Wakil Ketua Bidang Kelembagaan dan Pemerintah DPP Association of Indonesia Tour and Travel Agency (Asita) Dede Firmansyah, Kamis (30/9/2021).
"Untuk 5 persen lainnya merupakan biro perjalanan yang berada di bawah korporat, BUMN, koperasi, atau bahkan instansi di bidang industri perjalanan," imbuhnya.
Dijelaskan Dede, selain guling tikar, saat ini ada travel agen yang mengalihkan bisnis dari travel agen menjadi butik atau bergerak di bidang fashion, kuliner, dan lain-lain.
"Mereka berpikir bagaimana untuk tetap dapat pemasukan, apa yang bisa dibuat. Travel agen sangat kesulitan di masa pandemi ini, terlebih penerbangan juga tidak banyak," cakapnya.
Diharapkan dengan PPKM Level 2 yang sudah diberlakukan di Kota Pekanbaru saat ini, pemerintah setempat bisa membuat regulasi yang tepat agar sektor pariwisata dapat terus berjalan dengan tetap memperhatikan pencegahan penularan Covid-19.