Penyalainews, Jakarta - Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengungkapkan, partainya tengah mempersiapkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk dicalonkan sebagai capres atau cawapres 2019. Dia juga mengakui, AHY telah menyusun agenda politik dalam waktu dekat. Namun, Hinca tak membeberkan terkait agenda yang dimaksud.
Dilansir dari Merdeka.com Pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden sendiri baru dibuka pada 4-10 Agustus 2018. Artinya Demokrat masih memiliki waktu enam bulan ke depan untuk mempersiapkan putra sulung mantan presiden ke - 6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.
"Hari ini 14 Februari, itu artinya kita punya sekian bulan dan kami persiapkan betul beliau (AHY). Beberapa hari ke depan ini anda akan lihat apa yang akan dilakukannya, mulai dari tanggal 17-18, termasuk nanti 15 Februari. Nah nanti puncaknya 11 Maret, dari situ akan teman-teman melihat ke mana arahnya," kata Hinca di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu, (14/2).
Dia berharap, dari hasil sejumlah hasil survei yang keluar, akan terus meningkatkan elektabilitas mantan perwira menengah militer itu. Demokrat juga gencar melakukan berbagai langkah untuk menentukan apakah AHY diusung menjadi capres atau cawapres.
"Kalau kita baca polling, kita baca survei bahwa mas AHY masih papan atas untuk cawapres dan kami ingin terus itu kami pelihara dan kami tingkatkan sampai tiba waktunya kami memutuskan apakah capres atau cawapres sepanjang nanti koalisi partainya juga cukup. Tetapi kami tidak berhenti untuk mempersiapkan beliau menuju 2019," paparnya.
Lebih lanjut, untuk membangun komunikasi dengan partai lain, partai berlambang mercy ini masih menunggu penetapan dan pengambilan nomor urut parpol peserta Pemilu 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Kalau ingin mengatakan kominikasi antar partainya akan sangat intens setelah tanggal 18 Februari yaitu tanggal 17 Februari adalah penetapan oleh KPU parpol peserta pemilu, tanggal 18 cabut nomor. Habis itu anda akan lihat kominikasi antar partai itu akan sangat intensif," tandas politikus asal Sumatera Utara itu.***red
Merdeka.com