PEKANBARU, RIAUBERTUAH.ID - Seorang pemilik akun media sosial bernama Erick Sumber Asri (32) mengancam melakukan pengeboman di Polda Riau usai pemulangan Neno Warisman saat akan deklarasi gerakan Ganti Presiden 2019 di Riau. Bareskrim telah menangkap EN yang ternyata tinggal di Palangkaraya dan terindikasi memiliki pemahaman radikal.
Kabareskrim Irjen Arief Sulistyanto menuturkan, bahwa awalya di media sosial pelaporan langsung ke Kabareskrim terdapat masyarakat yang melaporkan ancaman tersebut. Dalam akun Erick Sumber Asri itu terdapat sejumlah status ancaman, di antaranya kami siap serang, ledakan Polda Riau dan Polisi provokatornya yang dikerahkan Jokowi untuk menghadang Ustazah Neno. ”Ancaman semacam ini membahayakan,” tegasnya ditemui di kantor Dittipid Siber Bareskrim, Selasa (28/8).
Arief menjelaskan, perbedaan pendapat itu tidak perlu menyampaikan ancaman semacam itu. Ancaman itu justru menimbulkan ketakutan masyarakat. ”Saya imbau agar bijak dalam menggunakan jari. Media sosial itu dilihat seluruh dunia,” terangnya.
Direktur Dittipid Siber Bareskrim Brigjen Rahmad Wibowo mengatakan, pelaku telah ditangkap di Palangkaraya. Pelaku saat ini masih dalam pemeriksaan dan Dittipid Siber mengirimkan petugas untuk melakukan asistensi. ”Agar penanganan kasus ini dilakukan dengan adil, sekaligus memberikan pembelajaran ke penyidik di sana,” ujarnya.
Dari pemeriksaan sementara, diketahui bahwa pelaku diduga memiliki pemahaman radikal. Pelaku yang bekerja sebagai karyawan sebuah rumah makan itu kemungkinan telah terpapar pemahaman radikal dari beberapa orang. ”Kami masih pedalaman,” terangnya.
Arief menambahkan, sebenarnya bila kecewa terhadap tindakan penegak hukum, banyak jalur yang bisa digunakan untuk menyampaikan keluhan. Misalnya, langsung ke Kabareskrim melalui media sosial yang telah tersebar. ”Polri juga punya website. Saya akan sampaikan kekecewaan yang ada, jangan malah main ancam begitu,” tuturnya.