Skandal

Bawa paspor, Tata buktikan pernah ke Singapura sama wali kota Kendari

banner 160x600

riaubertuah.id

Penyalainews, Kendari - Model seksi Destiara Talita alias Tata mendatangi Polda Metro Jaya. Kedatangan Tata bersama kuasa hukumnya untuk mempertanyakan perkembangan laporannya terhadap Wali Kota Kendari, Adriatma Dwi Putra (ADP) atas kasus pencemaran nama baik atau penghinaan.

"Kami hendak menanyakan sudah sejauh mana perkembangan penyelidikan pelaporan klien kami. Sebab, beredar di media online, (ADP) sangat optimis laporan klien kami dihentikan," ujar kuasa hukum Tata, Zakir Rasyidin di Polda Metro, Selasa (22/8).

Selain mempertanyakan perkembangan kasus, ia juga membawa alat bukti tambahan. Dia berharap, bukti ini bisa memperkuat laporannya tersebut.

"Kami membawa bukti tambahan berupa paspor, yang mana paspor itu sebagai dasar klien kami berangkat ke Singapura. Kan di paspor itu jelas, kapan tanggalnya dan jam berapa berangkat," katanya.

Zakir menambahkan, paspor itu untuk menguji pernyataan ADP yang mengaku tak memiliki hubungan apa-apa dengan kliennya. Bahkan, ADP menyebutkan tak pernah berangkat ke Singapura.

"Kemarin dia (ADP) membantah terkait rekaman itu, nah ini kan harus melibatkan ahli suara juga untuk menilainya. Dalam rekaman itu, diduga suara terlapor, mengatakan klien kami itu p*****r secara berulang kali. Klien kami disebut bego, miskin, dan kalimat jorok lainnya," pungkasnya.

Sebelumnya, Dwi telah diperiksa di Mapolda Metro Jaya. Dia memberikan klarifikasi terkait 25 pertanyaan yang disampaikan penyidik. Dalam pemeriksaan itu, Dwi membantah telah melontarkan kata-kata yang tidak senonoh kepada Tata melalui telepon.

"Insya Allah tidak ada. Insya Allah semua aman," tuturnya.

Menurut Dwi, dirinya baru kenal Tata pada Juni 2017. Baru bertemu dua kali. Dia juga menegaskan tak pernah berjanji menikahi Tata.

"Mungkin tidak ada yang perlu didramatisir seperti telenovela, karena sebenarnya tidak ada apa-apa di antara kita. Kenal, jadi hanya makan biasa bertiga. Hanya seperti itu saja, hanya dua kali bertemu," katanya.***red

 

 

Merdeka.com