bayi ini lahir dengan kondisi usus diluar perut

No comment 496 views
banner 160x600

riaubertuah.id

Pekanbaru,riautimes.co.id - Seorang bayi asal Rokan Hulu, Riau terpaksa harus dibawa pulang dari RS Arifin Achmad karena orang tua terganjal biaya. Padahal, bayi itu seharusnya dirawat karena mengalami omphalocele sejak lahir.

Informasi diterima detikcom, bayi laki-laki itu lahir dari pasangan Izuldi (46) dan Rita (40). Bayi lahir pada 15 Maret lalu dengan kondisi omphalocele dan dirujuk ke rumah sakit Arifin Achmad Pekanbaru.

"Bayi ini merupakan pasien yang dibiayai sebagai peserta BPJS. Semua pembiayaan pelayanan kesehatannya selama di rumah sakit ditanggung negara melalui BPJS," kata Direktur RSUD Arifin Acmad, Nuzelly Husnedi, Senin (12/4/2021).

Menurut Nuzelly, bayi masuk 19 Februari saat masih berusia 4 hari. Selama dalam perawatan dilakukan perbaikan keadaan umum sesuai dengan kondisi klinisnya oleh doker Spesialis Anak di dalam ruang khusus Instalasi Perinatologi.

Perkembangan penyakit terus dipantau dan ada perbaikan. Sesuai kondisi penyakitnya memerlukan waktu yang lama atau bahkan bisa berbulan-bulan menungu daerah yang terbuka tertutup secara alamiah.

"Selama di rumah sakit, tidak ada tindakan operasi segera yang dapat dilakukan untuk kasus pasien ini. Kondisi demikian itu telah dijelaskan kepada orang tua dan keluarga," katanya.

Selanjutnya, keluarga meminta bayi untuk dibawa pulang dan dirawat di rumah. Hal itu setelah keluarga terganjal biaya untuk mendampingi bayi selama proses pengobatan.

"Pasien ini dibawa pulang atas permintaan keluarga pada 6 Apri kemarin. Alasannya yakni akan merawat bayi di rumah sendiri. Walaupun merupakan hak keluarga untuk membawa pulang pasien, namun petugas tetap memberikan penjelasan apa yang bisa dilakukan keluarga karena seharusnya pasien tetap berada dalam perawatan RS," kata Nuzelly.

Nuzelly kemudian membeberkan alasan keluarga membawa pulang bayi tersebut. Salah satu faktor utamanya yakni masalah biaya hidup keluarga yang mendampingi di RS.

"Walaupun biaya perawatan pasien sudah ditanggung negara atau daerah, masalah lain yakni biaya hidup keluarga yang akan menunggu. Sebab biasanya keluarga juga berada di Pekanbaru dalam waktu lama dan meninggalkan pekerjaannya," katanya.

Hal inilah yang kemudian menyebabkan pihak keluarga memaksa untuk membawa sang bayi pulang ke kediaman keluarga di Koto Kampar, Kampar.

Terkait kabar bayi pulang karena tak ada biaya berobat, Nuzelly secara tegas juga membantah. Sehingga, dia menyarankan ada rumah singgah bagi keluarga pasien dari luar daerah.

"Kami sudah menginisiasi adanya rumah singgah pasien ataupun keluarga untuk mengurangi biaya diluar RS. Maka dapat disimpulkan bahwa pasien dibawa pulang bukan karena adanya permintaan biaya pelayanan dari RSUD Arifin Achmad," tagas Nuzelly.

Sumber detik.com