Daud Hadi ( Alm ) Pegiat dan Aktivis Lingkungan
Penyalainews, Pelalawan - Misteri pembunuhan aktivis lingkungan dan anti rasuah Daud Hadi yang sempat menghebohkan daerah kabupaten Pelalawan perlahan mulai terkuak.
Dari masyarakat Sialang Godang (Siago,red) kecamatan bandar Petalangan kabupaten Pelalawan yang menyaksikan penangkapan diduga pelaku oleh aparat kepolisian pagi lusa, Rabu (4/7/2018) menyampaikan kepada media ini,bahwa terduga pelaku inisial Ti dijemput pihak kepolisian.
"Bang tadi pagi polisi menangkap orang desa Siago, sepertinya dia pelakunya bang," jelas masyarakat setempat yang namanya enggan disebutkan.
Pembunuhan yang terjadi pada tanggal 10 April 2018 lalu itupun akhirnya mulai tampak titik terang dihari ke delapan puluh enam (86) pasca peristiwa mengenaskan tersebut.
Pihak kepolisian membenarkan adanya penangkapan terhadap oknum aparat desa Siago pada hari Rabu (4/7/2018) kemarin. Namun belum bisa dimintai keterangan apakah oknum desa tersebut sebagai pelaku utamanya atau bukan.
Kapolres Pelalawan AKBP Kaswandi Irwan. SIK saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa sudah ditetapkan dua orang tersangka atas pembunuhan aktivis Daud Hadi.
"Ia sudah dua orang kita mintai keterangan dan ditetapkan sebagai tersangka, namun apa motifnya kita belum bisa sampaikan, jelas Kapolres pelalawan kepada reporter IB.
Dari keterangan investigasi dilapangan, dua orang tersangka tersebut adalah merupakan oknum aparat desa Siago yang dulu sempat dilaporkan oleh almarhum Daud Hadi terkait dugaan penggelapan dana gabungan kelompok tani (Gapoktan).
Laporan almarhum Daud terhadap ketua Gapoktan yang juga sekaligus sebagai sekretaris desa tersebut dilaporkan ke Polres Pelalawan pada 19 Maret 2018 terkait dugaan penyimpangan atau penggelapan penggunaan dana Gapoktan.
Setelah laporan tersebut, cekcok antara almarhum dengan oknum aparat desa mulai sering terjadi. Mulai dari fitnah terhadap almarhum yang sempat dituduh sebagai pembuat gaduh didesa Siago dengan pamalsuan tanda tangan, sampai isu main perempuan juga Sunter terdengar.
Namun dengan ditangkapnya dua orang tersangka pada Rabu lalu, diharapkan pihak kepolisian mampu mengungkap siapa aktor intelektual dibalik peristiwa sadis tersebut.***red/rfm
Faisal Tanjung