Dishub Panggil Pengelola "Living World" Sebabkan Kemacetan

No comment 538 views
banner 160x600

riaubertuah.id

Penyalainews, Pekanbaru - Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru, Riau, segera melayangkan surat pemanggilan terhadap pengelola "Mall Living World" lantaran banyaknya protes warga akibat tidak mengatur tindakan pengunjung yang memanfaatkan bahu jalan sebagai area parkir mobil sehingga menyebabkan kemacetan lalu lintas.

"Kami sudah menerima laporan masyarakat soal kemacetan itu. Kami akan segera bertindak," ucap Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Parkir Dishub Kota Pekanbaru Bambang Armanto, di Pekanbaru Senin.

Bambang menjelaskan bahwa pihaknya memang telah mendapatkan berbagai laporan serta keluhan masyarakat pasca diresmikannya Mall tersebut beberapa waktu lalu. Terlebih lagi dikatakannya kemudian bahwa saat ini di kawasan tersebut memang tengah berlangsung pembangunan "Fly Over" atau jalan layang sehingga kondisi tersebut juga menyebabkan kemacetan.

Lebih jauh dikatakan Bambang bahwa pihak pengelola Mall Living World seharusnya sudah memperkirakan kondisi kemacetan tersebut dengan menyediakan lahan parkir yang luas. Pasalnya lokasi Mall yang berada tepat dipersimpangan jalan tentu akan sangat rawan menjadi sumber kemacetan.

"Kami akan segera mengambil tindakan. Namun kami masih menunggu arahan dari pimpinan," imbuhnya.

Dari pantauan Antara, kemacetan yang disebabkan penyalahgunaan badan jalan sebagai lokasi parkir di Mall Living World terjadi hampir setiap hari. Terlebih lagi pada jam-jam sibuk seperti pukul empat sore hingga pukul sembilan malam. Tak tanggung-tanggung, panjang kemacetan bahkan mencapai satu kilometer sebelum lokasi inti terjadinya kemacetan. Kondisi tersebut sangat disayangkan oleh sejumlah pengguna jalan lain mengingat saat ini adalah bulan Ramadhan sehingga intensitas kemacetan cukup tinggi.

Ririn, salah seorang warga yang melintasi jalan tersebut mengaku sangat terganggu dengan kemacetan itu. Menurutnya kalau kemacetan memang terjadi akibat pembangunan jalan layang tentu bukanlah menjadi masalah baginya. Pasalnya jalan layang tersebut dibangun untuk mengantisipasi kemacetan yang selalu terjadi di kawasan tersebut. Dengan kata lain pembangunan jalan layang memang ditujukan untuk rakyat, namun apabila kemacetan terjadi akibat pemilik usaha tentu lain lagi ceritanya. Pasalnya menurut Ririn kemacetan tersebut hanya akan dinikmati sekelumit orang saja, sedangkan yang menjadi korban adalah masyarakat banyak.

"Saya ada janji mau buka bersama di Panam. Ini baru pulang kerja, udah kena macet. Bisa-bisa telat sampai di tempat berbuka saya," ketus Ririn.

Ririn berharap agar pihak Pemerintah Daerah untuk dapat mengambil tindakan tegas mengingat kondisi kemacetan tersebut akan terus terjadi. Sedangkan jumlah kendaraan akan terus bertambah dan ditakutkan hal ini akan menyebabkan timbulnya masalah lain.***red/rfm

Sumber : Antarariau.com