Diskannak Siak, Pilot Project Transfer Embrio Akan Menjadi Contoh Model di Provinsi Riau

banner 160x600

riaubertuah.id

SIAK SRI INDRAPURA ( Riaubertuah.id ) ~ Produksi daging sapi lokal diprediksi belum mampu memenuhi total kebutuhan dalam negeri.  Data Kementerian Pertanian, menyebutkan total produksi daging sapi nasional sepanjang 2018 diperkirakan mencapai sekitar 403.668 ton dengan total  kebutuhan mencapai 663.290 ton. Sehingga pemenuhan kebutuhan daging sapi masyarakat baru 60,9% yang mampu dipenuhi dari peternak sapi lokal.

Dengan proyeksi angka tersebut, pemerintah akan mengambil langkah guna memenuhi kebutuhan daging sapi dalam negeri dan mendukung capaian swasembada daging.

Pemerintah telah melakukan berbagai cara untuk meningkatkan populasi sapi guna memenuhi kebutuhan daging. Banyak sekali inovasi dan penerapan teknologi untuk mewujudkannya.

Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskannak) Kabupaten Siak Drh.HJ..Susi Susilawati, MM, Mengatakan Teknologi transfer embrio (TE) pada sapi merupakan generasi kedua bioteknologi reproduksi setelah inseminasi buatan (IB). Transfer embrio adalah suatu proses dimana embrio dipindahkan dari seekor hewan betina yang bertindak sebagai donor pada waktu embrio tersebut belum mengalami implantasi, kepada seekor betina yang bertindak sebagai penerima sehingga resepien tersebut menjadi bunting, Kamis ( 13/9/18 ).

Kabupaten Siak merupakan satu-satunya daerah di Ptovinsi Riau yang telah melakukan aplikasi ini sejak tahun 2016 lalu.
Bahkan pada tahun ini dipercaya menjadi pilot project kegiatan embrio transfer dan akan dijadikan contoh model utk provinsi Riau. Sehingga tgl 6 September 2018 yg lalu kabupaten Siak merupakan satu-satunya kabupaten di provinsi riau yang mendapat apresiasi dan diundang oleh Balai Embrio Transfer (BET) Cipelang untuk evaluasi dan pelaksanaan program ET tahun ini. begitu juga di thn 2016 yg lalu.

Untuk Provinsi Riau hanya Kabupaten Siak dan Dinas Peternakan dan kesehatan Hewan Provinsi Riau yg diundang ke Balai Embrio Transfer di CiPelang. Jawa barat.

Transfer embrio adalah suatu metode buatan dalam perkawinan dengan cara membentuk embrio dari seekor betina induk unggul, yang disebut donor, kemudian dipindahkan dan dicangkokkan ke dalam saluran reproduksi induk betina lainnya dalam spesies yang sama, yang disebut resipien.

Semoga ke depannya Kabupaten Siak akan memiliki bibit-bibit sapi unggul dari hasil Embrio Transfer krn Tujuan hakiki dari teknologi Embrio Transfer ini adalah Penyediaan BibIt yang berkualitas (bukn sekedar memperbanyak populasi).

Anak sapi hasil Embrio transfer di Kabupaten Siak ini sdh memiliki Sertifikat SNI sehinggah terjamin kualitasnya, oleh karena itu langkah yg perlu dipikirkan adalah penjaringan terhadao sapi hasil embrio transfer ini.

Sertifikat tersebut dikeluarkan oleh Kepala Balai Embrio Transfer Cipelang yang merupakan perwakilan Pemerintah Pusat dalam penyediaan Embrio berkualitas, papar Susi Susilawati.*