Festival Warna Lestari Menambah Keragaman Batik dan Tenun Siak Dengan Ciri Khas Budaya Melayu Siak

banner 160x600

riaubertuah.id

riautimes.co.id - Sempena memperingati Hari Ulang Tahun Ke - 22 Kabupaten Siak, serta mempertahankan juga menambahkan keragaman batik dan tenun siak, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Siak menggelar Festival Warna Lestari yang dipusatkan di Tangsi Belanda Mempura, Senin (11/10/21).

Kegiatan Festival Warna Lestari ini di dukung oleh Pemerintah Kabupaten Siak, BOB, PT. BSP, PT. Pertamina Hulu, RAPP dan PT. Bank Riau Kepri. Festival ini merupakan festival kedua, setelah festival pertama yang dilaksanakan pada tahun 2019 lalu.

Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Siak Ananda Laila Putri mengatakan, batik Siak awalnya di kembangkan oleh Dekranasda Kabupaten Siak kemudian diikuti oleh pengrajin batik lainnya. Motif dan corak batik Siak diambil dari khazanah kebudayaan melayu, yang dimiliki oleh Kabupaten Siak sebagai ciri khasnya.

1634008520-Riautimes co id-b40b3710-f312-446d-b4eb-41c096987927

"Seiring dan sejalan dengan perkembangan tenun siak dan batik siak juga berkembang dengan motif dan warna yang lebih kreatif, namun tetap mempertahankan ciri khas budaya melayu siak" ucapnya.

Tujuan kegiatan ini, lanjutnya, adalah untuk mempertahankan serta menambah keragaman batik dan tenun siak dengan ciri khas budaya melayu siak. Memacu kreatifitas generasi muda dalam berkarya, dan ikut membudayakan serta melestarikan batik dan tenun siak.

"Rangkaian kegiatan festival warna lestari adalah festival desain fashion dan fashion show, kategori kombinasi tenun siak kreasi dan kombinasi batik siak kreasi. festival desain motif batik siak kategori flora dan fauna khas siak, dan keanekaragaman budaya melayu siak serta festival desain kemasan kategori ramah lingkungan" terangnya.

Bupati Siak Alfedri dalam arahannya menyampaikan, Pemerintah Kabupaten Siak mengapresiasi kegiatan yang di laksanakan Dekranasda. Kegiatan ini dalam rangka untuk lebih mengembangkan batik dan tenun Siak, mengembangkan motifnya, meningkatkan kualitasnya, dan bisa bersaing dengan batik - batik yang lain.

"Indonesia ini khas dengan batik dan batik siak ini tidak kalah saing motif dan mutunya, kalau di pakai bapak - bapak tambah handsome dan ibuk - ibuk tambah lawo. Tentu ini yang diupayakan oleh Dekranasda dan pelaku - pelaku seni, baik seni lukis, seni pembatik, dan seni penenun dimasa akan datang" ujarnya.

Lebih lanjut Bupati Alfedri menambahkan, kegiatan ini juga untuk mengeksplor desain - desain Batik Siak, banyak dari berbagai benda - benda cagar budaya di Siak bisa diangkat untuk dijadikan motif Siak.

1634008495-Riautimes co id-dec11d48-1f91-429e-b0b0-96f01ef2a04c

"Saya melihat benda - benda di dalam istana itu banyak yang bisa dikembangkan lagi untuk dijadikan motif, sehingga batik Siak kedepan lebih di minati dan bisa berkembang. Dan dimasa yang akan datang bisa mengangkat ekonomi dan kerja pada masyarakat" pungkasnya

Adapun rangkaian acara pada Festival Warna Lestari dalam memeriahkan HUT Ke - 22 Kabupaten Siak diantaranya, Mewarnai motif batik bagi para tamu undangan, Penampilan fashion show dengan tema cinta batik dan tenun siak, Penampilan Fashion Show (finalis lomba design tenun dan batik beserta designer), Penampilan fashion show spektakuler (Bupati dan Istri, Ibu Wakil Bupati dan Ibu Asisten) Pengumuman lomba, dan Penyerahan cendramata.