Penyalainews, Pelalawan - Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Pelalawan Bersatu (IPM-PB) mendesak PT. RAPP agar terbuka mengenai Tenaga Kerja Asing.
Ahmad Shukur selaku Koodinator Lapangan dalam orasinya menyuarakan meminta PT RAPP membuka data dan fakta terkait Tenaga Kerja Asing.
"Kita dari IPM-PB meminta PT RAPP membuka data terkait Tenaga Kerja Asing, yang mana pada hari ini mahasiswa melihat banyak TKA yang ada dalam sana," jelasnya disaat aksi demonstrasi di Pos 1 PT RAPP Pangkalan Kerinci, Kamis (03/05).
Dalam tuntutan lainnya IPM-PB juga mendesak PT RAPP agar segera menganti rugi atas banyaknya ikan mati yang disebabkan oleh bocornya kanal limbah milik PT RAPP dan menyebabkan kerugian warga desa Sering Kecamatan Pelalawan.
"Kita mendesak agar PT RAPP secepatnya mengganti rugi atas banyaknya ikan mati di desa Sering, kami duga disebabkan bocornya kanal Limbah milik PT RAPP yang mengalir di Sungai Kampar, ini adalah kerugian besar masyarakat, karena dampaknya ikan mati dan mengapung di sepanjang sungai Kampar beberapa waktu lalu, IPM-PB sangat menyayangkan hal itu terjadi, dan kami IPM-PB menilai PT RAPP terledor menjaga lingkungan sekitarnya," jelas Ahmad Shukur kepada Penyalainews.com
Hal senada juga disampaikan Rahman selaku Ketua Umum IPM-PB Ikatan Pelajar Mahasiswa Pelalawan Bersatu (IPM-PB), ia sangat kecewa terhadap perusahaan terbesar dia Asia ini.
"Di saat angka pengangguran semakin banyak di Indonesia khusus nya di kabupaten Pelalawan , tapi mengapa pada hari ini PT RAPP, merekrut Tenaga Kerja Asing, dan TKA ini bukanlah
Tenaga Kerja yang mempunyai Skill, tapi buruh bangunan dan atau tenaga kerja kasar," tutur Rahman dengan nada kecewa.
Selanjutnya ia menjelaskan pertanyaaan besar bagi kita sebagai mahasiswa, apakah tak ada lagi Tenaga Kerja di Indonesia ini ?
"Apakah tak ada tenaga kerja lokal lagi, selain itu ada juga masalah lain, mengenai permasalahan limbah, limbah PT RAPP ini kami menilai belum ada kejelasan juga, dan terkait mobil angkutan PT RAPP yang over muatan, dan mobil parkir di bahu jalan perkotaan, dan masih banyak permasalahan-permasalahan PT RAPP ini, kami sebagai mahasiswa Pelalawan sangat menyayangkan hal ini, dan ini baru awal dari gerakan kami, nantinya kami juga bergabung dengan elemen organisasi mahasiswa dan pemuda terkait permasalahan ini," tutupnya kepada awak media.***red/rfm
Rezky FM