Penyalainews, Jakarta - Pembangunan jalan bebas hambatan atau jalan tol di Indonesia telah dimulai sejak era Presiden Soeharto. Tol yang menyambungkan Jakarta, Bogor dan Ciawi atau yang dikenal dengan jalan tol Jagorawi menjadi tol perdana yang dimiliki Indonesia pada tahun 1973. Jalan tol sepanjang 46 km tersebut dioperasikan pada 9 Maret 1978.
Sejak saat itu, selama 20 tahun berikutnya, sebelum Presiden Soeharto digantikan oleh BJ Habibie, sepanjang 490 km jalan bebas hambatan berhasil dibangun.
"Pembangunan jalan tol di era Presiden Soeharto itu dimulai sejak tol Jagorawi tahun 98, selama 20 tahun, ada 490 km jalan tol yang terbangun sampai sebelum era (Presiden) Habibie," kata Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR, Endra Saleh Atmawidjaja, dalam diskusi publik di di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Senin (12/6/2017).
Lanjut Endra, pada zaman Presiden Habibie ada 7,2 km jalan tol yang dibangun. Jalan tol yang dibangun terhitung sedikit lantaran masa jabatan Habibie yang sangat singkat. Kemudian di era Presiden Gusdur ada 5,5 km jalan tol yang terbangun, dan 34 km tambahan tol di zaman Megawati Soekarno Putri.
Pembangunan jalan tol kembali meningkat signifikan pada zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Selama dua periode menjabat, SBY membangun jalan tol sepanjang 212 km.
Namun jumlah panjang tol di era Presiden Jokowi meningkat lebih signifikan. Di mana, sejak 2014 memerintah, Jokowi sukses mengoperasionalkan 176 km dan diperkirakan hingga akhir 2017 nanti bakal ada total tambahan 568 km jalan tol di era Presiden Jokowi.
"Di era Presiden Jokowi, dalam tiga tahun hingga tahun ini ada 176 km yang beroperasi dan di akhir 2017 nanti total tambahan tol panjangnya 568 km yang beroperasi. Jadi dalam tiga tahun ada sekitar 568 km. Lebih banyak dari era 20 tahunnya pak Soeharto," tukas Endra.***red
Wartapagi.id