Penyalainews, Semarang - Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian mengatakan ada sejumlah daerah yang rawan terjadi konflik dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2018. Salah satu daerah yang menjadi perhatian khusus kepolisian adalah Jawa Barat. Alasannya, Jawa Barat merupakan daerah dengan jumlah penduduk terbesar dalam pilkada nanti. “Ini lumbung (suara) terbesar,” ujar Tito seusai “Apel Kepala Satuan Wilayah 2017” di Akademi Kepolisian, Semarang, Jawa Tengah, Senin, 9 Oktober 2017.
Besarnya penduduk akan memiliki potensi gesekan konflik jika tidak dikelola dan diredam sejak awal. Daerah lain yang juga dianggap rawan, menurut Tito, adalah Papua dan Kalimantan Barat. Potensi konflik di Papua dan Kalimantan Barat biasanya dipicu oleh permasalahan suku, agama, ras, dan antar-golongan (SARA).
Untuk mengantisipasi terjadinya konflik tersebut, kepolisian telah menyusun rencana pencegahan. Salah satunya adalah mendekati para tokoh agama dan masyarakat di daerah tersebut. “Semua kami rapatkan untuk melakukan langkah antisipasi karena perlu waktu. Masih ada delapan bulan pilkada ini,” ujarnya.
Tito menegaskan akan mencopot setiap kepala satuan wilayah yang tidak melaksanakan arahan untuk mencegah terjadinya konflik atau gangguan keamanan selama pilkada. “Jika tidak melaksanakan, (mereka) akan diganti. Cari pemimpin yang lebih baik,” katanya.
Dalam apel tersebut, Presiden Joko Widodo meminta jajaran kepolisian segera memetakan potensi rawan konflik menjelang pemilihan kepala daerah 2018. Menurut dia, pemetaan tersebut merupakan bentuk kesiapan dalam menjaga stabilitas politik dalam pilkada 2018 dan Pemilihan Umum 2019. “Sehingga upaya preventif bisa dilakukan,” kata Jokowi.
okowi meminta polisi tegas dalam penegakan hukum dan mempersiapkan alternatif solusi untuk pencegahan konflik menjelang tahun politik nanti. “Jangan sampai, sudah kejadian, kita bingung mencari air untuk memadamkan.”***red
Tempo.co