LIFE STYLE, RIAUBERTUAH.ID - Wabah infeksi virus corona merupakan salah satu hal yang mengancam banyak orang pada saat ini. Di antara sejumlah orang, terdapat kelompok tertentu yang rentan terinfeksi penyakit ini.
Batasan usia sangat berperan dalam terjadinya infeksi virus corona. Kelompok pertama yang rentan mengalami infeksi cirus corona ini adalah yang berusia lanjut di atas 40 tahun.
"Tampaknya ada ambang batas ini, di bawah 35 kita melihat nol kasus. Seiring bertambahnya usia dari 40-an ke 80-an, kami melihat peningkatan kematian," kata Michael Mina, MD, PhD, asisten profesor epidemiologi di Harvard T.H. Chan School of Public Health, dikutip dari WebMD.
Sebuah studi yang diterbitkan di The Journal of American Medical Association (JAMA) yang memeriksa 45.000 kasus pertama di Cina menemukan bahwa 80persen kasus corona termasuk ringan. Sebanyak 20 persen lainnya yang didiagnosis memiliki gejala sedang, berat, atau kritis, termasuk sulit bernapas, radang paru-paru, dan kegagalan organ.
Berisiko Kematian Tinggi Pada Manula
Sejauh ini paparan virus yang terjadi pada anak usia 1-9 hanya 1persen dan tidak ada kematian, menurut penelitian JAMA. Sementara 1persen lainnya berusia 10-19.
Penelitian menemukan orang-orang di usia 70-an yang terkena virus, 8persen meninggal dunia. Hampir 15persen dari mereka yang berusia 80 tahun ke atas juga meninggal dunia.
"Seseorang berusia 80-an memiliki risiko yang cukup tinggi untuk tidak meninggalkan rumah sakit jika dirawat karena COVID-19," kata Mina.
Pria
Kelompok kedua yang paling berisiko terkena Corona adalah kaum pria. Data awal menunjukkan bahwa pria menyumbang lebih dari setengah kasus corona di China. Hal itu menurut Chinese Center for Disease Control and Prevention. Pria yang terinfeksi meninggal dua kali lebih sering daripada wanita yang terinfeksi.
Perokok
Kelompok ketiga adalah perokok. Beberapa ahli mengatakan kepada The New York Times, bahwa hal itu bisa jadi karena pria Cina lebih mungkin menjadi perokok daripada wanita.
Miliki Riwayat Penyakit
Kelompok keempat adalah mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung, diabetes, atau masalah paru-paru.
"Virus Covid-19 dibandingkan dengan pneumonia virus, cenderung memiliki efek yang lebih buruk pada orang yang sudah memiliki sistem kekebalan yang lemah dan bisa memicu kematian," kata Jeanne Marrazzo, MD, direktur Division of Infectious Diseases di University of Alabama di Birmingham School of Medicine.
(Sumber : Merdeka.com)