LIFE STYLE, RIAUBERTUAH.ID - Pasti setiap pengusaha tidak menginginkan bisnisnya mengalami kerugian. Jangankan rugi dalam jumlah besar, dalam jumlah kecil pun mereka pasti tidak mau.
Namun, kerugian dalam berbisnis tidak dapat dihindari karena sifatnya melekat kuat dalam suatu bisnis. Sebagai pelaku usaha, Anda perlu memikirkan cara paling tepat untuk meminimalisir kerugian tersebut dengan cara sendiri.
Apabila cara tersebut kurang berhasil? Lakukan tujuh tips berikut ini untuk mengurangi kerugian berbisnis:
1. Tahu cara maksimalkan kinerja bisnis
Kinerja bisnis yang telah dirancang sebaiknya disesuaikan dengan standar kinerja perusahaan, lalu diaplikasikan langsung dalam kegiatan usaha. Meskipun telah memiliki standar, usahakan agar kinerja bisnis melebihi standar tersebut agar hasil yang diperoleh maksimal.
Kinerja yang maksimal akan mendatangkan hasil yang maksimal pula, terutama di bidang produksi dan pemasaran. Luangkan waktu untuk mengamati kinerja dan performa masing- masing karyawan. Apabila karyawan tidak menunjukkan performa maksimal, Anda dapat segera menegurnya.
2. Rajin mengevaluasi kinerja keuangan
Catat pengeluaran dan pemasukan perusahaan secara teliti dalam satu buku khusus. Hal ini bertujuan mempermudah Anda melakukan evaluasi dalam jangka waktu tertentu, misalnya evaluasi per bulan, triwulan, atau per semester.
Dengan evaluasi, Anda dapat mendeteksi masalah keuangan lebih dini mencegah timbulnya kerugian yang semakin parah. Setelah itu, susun strategi manajemen keuangan yang lebih baik dari sebelumnya.
Lalu, pisahkan keuangan usaha dari keuangan pribadi atau sebaliknya guna mencegah adanya pemakaian uang untuk kebutuhan yang tidak semestinya.
3. Susun standar operasional usaha secara detail
Usaha sekecil apapun tetap membutuhkan suatu perencanaan sebelum usaha tersebut beroperasi. Susun perencanaan usaha Anda sesuai Standard Operational Procedure (SOP) yang detail dan mencakup semua kegiatan usaha, seperti kegiatan produksi, pemasaran, keuangan, hingga aturan yang harus dipatuhi oleh semua karyawan.
SOP yang detail akan mempermudah Anda mengontrol laju perkembangan usaha sekaligus mendeteksi kesalahan secara cepat. Alhasil, kesalahan dapat diminimalisir demi mengurangi terjadinya kerugian.
4. Tekan biaya produksi barang
Jika biaya produksi lebih besar daripada harga jual barang per unit, perusahaan dapat mengalami kerugian yang besar. Sangat disayangkan, bukan?
Sebagai solusi, Anda dapat menekan biaya produksi barang yang dijual oleh perusahaan, seperti biaya bahan baku, kemasan, hingga pemasaran dengan cara menjalin kerja sama dengan pemasok untuk mendapatkan harga bahan baku murah.
Pastikan bahan baku yang dibeli tidak mubazir untuk mencegah timbulnya biaya tambahan, seperti biaya pemeliharaan dan penyimpanan barang. Pakai catatan pembelian bahan baku pada bulan sebelumnya agar pembelian bahan baku bulan berikutnya tidak terbuang sia-sia.
5. Manfaatkan internet dalam pemasaran
Agar aktivitas pemasaran lebih efektif, manfaatkan kecanggihan internet yang ada saat ini. Jangan khawatir, biaya pemasaran di internet jauh lebih murah dibandingkan lewat media lain.
Manfaatkan media sosial, blog atau website pribadi untuk memasarkan produk kepada konsumen. Untuk memperluas cakupan wilayah pemasaran, bergabunglah pada salah satu e-commerce atau marketplace yang ada di Indonesia.
Mendaftar di marketplace mungkin membutuhkan biaya tambahan, tetapi biayanya masih cukup terjangkau dan tergolong sebanding dengan hasil penjualan yang akan Anda dapatkan dalam beberapa bulan kemudian.
6. Perluas jaringan dengan bergabung pada komunitas bisnis
Jangan cepat berpuas diri atas apa yang telah Anda capai saat ini. Tingkatkan wawasan bisnis dengan cara mengikuti seminar, pelatihan atau workshop di daerah tempat tinggal Anda.
Selain itu, Anda juga dapat bergabung pada sebuah komunitas. Di sana, Anda akan belajar banyak hal dari sesama pelaku bisnis, baik dari bisnis yang sejenis ataupun yang berbeda.
Ilmu dan pengalaman yang didapat dapat diaplikasikan langsung pada kegiatan usaha yang dijalankan. Alhasil, laju pertumbuhan bisnis semakin cepat dibandingkan jika Anda sama sekali tidak bergabung pada komunitas.
7. Susun rencana bisnis yang baru
Jika strategi bisnis yang ditetapkan di awal menimbulkan kerugian yang besar, sebaiknya susun rencana bisnis baru yang masih sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Anda dapat menggunakan strategi lama sebagai pedoman dalam menyusun strategi yang baru.