Mahasiswa UIN SUSKA Tuntut Kinerja Wakil Rektor III Perihal Penanganan Ormawa Se-UIN SUSKA RIAU

banner 160x600

riaubertuah.id

Pekanbaru, riautimes.co.id - Sejumlah mahasiswa UIN Suska Riau gelar aksi demonstrasi di depan gedung Rektorat, Rabu (08/06/2022). Masa aksi menuntut kinerja Wakil Rektor III dalam menangani ormawa se-UIN Suska Riau.

Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Fakultas Ekonomi dan Sosial Aulia Rahmat Ritonga mengatakan tuntutan dibuntuti rasa ketidakbecusan WR III dalam mengurus ormawa. Mahasiswa menilai Pimpinan perlu mengevaluasi kinerja WR III sebagai Wakil rektor bagian kemahasiswaan.

 "Perlu rasanya untuk mengevaluasi dengan mengambil kebijakan-kebijakan yang lebih efektif dan lebih efisien dan tidak seperti layaknya mahasiswa yang labil," ujarnya.

Aulia menuturkan supaya Rektor mengambil keputusan demi kemaslahatan mahasiswa UIN Suska Riau. kami menolak hasil dari sistem pemilihan oleh PPMB yang belum di selesaikan WR III.

"intinya kami menolak sampai kapanpun dan menyatakan sikap untuk menolak dan

Lebih menjunjung demokratis UIN Suska Riau," cakapnya.

Selanjutnya, Ketua Dema Fakultas Saint dan Teknologi, Mochammad Adhitya menambahkan dalam aksi tersebut juga memiliki dua poin tuntutan. Pertama, cabut SK SEMA-U dan kedua, tarik berkas yang telah diberikan oleh PPMB kepada Wakil rektor III.

"Jadi berkas tersebut adalah berkas dari pasangan calon yang dimenangkan oleh PPMB sendiri," pungkasnya.

Lanjutnya, Adhitya memaparkan 

sebenarnya cara ini sangat tepat sebagai mahasiswa. Walaupun tadi dari Wakil rektor 3 telah membuat statemen menyatakan bahwasanya dema yang sekarang sudah me langlang buana ataupun membawa dema UIN Suska Riau itu dinyatakan ilegal.

"Dan juga dinyatakan bahwasanya itu bukan presma UIN Suska Riau itu yang harus kita garis bawahi," tegasnya.  

Menanggapi hal tersebut, WR III, Edi Erwan mengatakan Tuntutan tersebut tentunya selama ini bukan sesuatu yang tidak kita pikirkan dan ditindak lanjuti. Namun tentunya Tupoksinya itu adalah bagaimana mengayomi sebagai yang membina, memberikan saran bahwa bahwa apa yang menjadi hasil pemilihan PPMB mendapatkan penolakan.

Edi juga mengatakan Permasalahan ini diselesaikan di level mahasiswa. Dimana tidak ada campur tangan, tekanan dari pimpinan.

"Tentunya kami berpikir bahwa ananda semua melalui ormawa baik dema sema fakultas dan hmj tentunya dapat berkoordinasi langsung dengan baik dema maupun PPMB," tambahnya.

Terakhir, Untuk menyelesaikan hal tersebut bertujuan supaya ini benar benar murni, adalah hasil dari apa yang ananda semua rapatkan.