Pelajar 17 Tahun di Hakimi Massa, Cita-cita menjadi TNI pun Pupus

banner 160x600

riaubertuah.id

Penyalainews, Sumut - Lagi-lagi masa main hakim sendiri, Kejadian tragis menimpa seorang pelajar bernama Nurjamal (17), sekolah menengah atas (SMA) yang baru duduk dikelas IX anak dari seorang penjual tape keliling. Peristiwa kejam tersebut terjadi tepat saat hari raya idul fitri pertama beberapa bulan lalu. Dimana semua orang merayakan kebahagian bersama keluaraga dan mengumandangkan takbir yang agung. Namun tidak yang dialami oleh kekuarga bapak Ngatiman seorang buruh panggul dipasar ini. Bulan dimana semua keluarga merasakan kebahagian, bapak paruh baya ini justru harus berlinang air mata kehilangan anak bungsunya yang sangat terobsesi ingin menjadi TNI.

Bagai disambar petir disiang bolong bagi keluarga Ngatimin ketika mengetahui anaknya dimassa oleh warga di desa Paya lambang, kampong banten kabupaten Serdang propinsi Sumatera Utara. Peristiwa terjadi pada tanggal 25 juni 2017 lalu.


Informasi yang didapat dari pihak keluarga korban ialah peristiwa tersebut berada dikedai Wagiyem yang sebetulnya masih hubungan keluarga. Saat itu almarhum yang tengah mendorong sepeda motor diduga hendak memindahkan kendraan tersebut. Namun sipemilik kedai Wagiyem meneriaki almarhum maling. Entah memang disengaja atau bagaimana massa bergerombol datang dan langsung meng-aniaya almarhum tanpa belas kasih hingga akhirnya tewas mengenaskan. Ternyata yang menghakimi almarhum belakangan diketahui adalah keluarga Wagiyem.


Namun tindakan main hakim sendiri tersebut tidak ditindak lanjuti pihak kepolisian setempat. Yang mana pada saat kejadian tersebut tampak ada seorang pria berseragam dinas Polisi lengkap. Namun menjadi pertanyaan ketika korban bisa sampai tewas oleh gebukan massa saat itu.
Almarhum selama ini dikenal sebagai anak yang baik oleh abangnya. Tidak pernah membantah perintah ayah ibunya. Tidak pernah menyusahkan kedua orang tuanya seperti tidak meminta uang jajan. Aneh rasanya ketika anak sebaik itu akan melakukan hal buruk yang dianya tau perbuatan tersebut bisa memalukan kedua orang tuanya.


Semoga penegak Hukum dinegeri ini bisa segera menyelesaikan kasus tersebut dengan Proporsional dan Profesional.

 

(Faisal)