Politik

Pengamat IPI : Jangan-jangan Gerindra yang Bubar Tahun 2030 bukan Indonesia

banner 160x600

riaubertuah.idSumber Gambar : Suara NTB

Penyalainews, Jakarta - Prabowo baru saja melontarkan pernyataan kontroversialnya terkait Indonesia akan bubar tahun 2030.

Menanggapi hal itu, pengamat politik Indonesian Public Institute (IPI) Jerry Massie menilai ini pernyataan yang gak masuk akal.

"Ini bagi saya irasional, kenapa pemimpin sekelas Prabowo menyatakan pernyataan tersebut. Katanya ini bagian dari intelejen. Memang bicaranya di luar nalar," kata Jerry.

Lanjut kata Jerry, ini pernyataan Beyond Belief atau tidak masuk akal. Harus lihat secara ontologis (Substansi, Eksistensi dan Esensi).

Bisa saja seorang berargumen dan berspekulasi tapi harus Clear and Clean. Jangan asal bicara.

"Saya curiga yang bubar 2030 bukan Indonesia barangkali Gerindra dan saya menduga akan ditinggalkan para voters," ujar Jerry.

Memang lidah tak bertulang jelas Jerry, pernyataan ini bisa bahaya bagi mereka yang apatis dan skeptis.

"Bisa saja ini ditela mentah-mentah oleh publik. Saya tidak tau disaat Prabowo menyatakan ini hanya hipotesis atau antitesis. Bisa jadi publik bingung dan masyrakat bisa gaduh," kata dia.

Jerry pun mempertanyakan pernyataan Prabowo, semuakan butuh kajian dan riset oleh para ahli.

"Saya nilai ini komunikasi politik terselubung terkait Pilpres 2019. Bisa saja ini sengaja digiring ke Pilpres, agar pusat perhatian masyarakat ke Prabowo," kata dia.

Jerry mempersilahkan siapa pun dia untuk mempresentasikan kepada para ahli.

Sebelum menyampaikan buah pikiran jelas Jerry, pikir dulu matang-matang. Apakah ini hanya ilusi, mimpi, ramalan atau hasil
riset.

"Gunakanlah akal sehat dan logika yang Tuhan berikan, biar tidak andai-andai, jangan hanya Small Talk (basa-basi)," tutur peneliti politik AS ini.

Bagaimana bubar kata dia, pada 2030, ekonomi Indonesia diprediksi menjadi terkuat ke-5 di dunia.***red/rls

Rezky FM