Penyalai News, Kuala Kampar – Rendahnya harga jual karet di Kuala Kampar membuat petani mengeluh, hal ini dikarenakan tidak stabilnya pada pertumbuhan ekonomi di Kuala Kampar, dan tidak jelasnya kemana hasil pertanian ditujukan.
Pantauan Penyalai News, hasil pertanian karet di Ekspor Keluar negeri seperti kenegeri jiran ( Malaysia, Thailand dan beberapa negara tetangga ). Tak hanya itu tata kelola karet pun tidak jelas dan banyak penampung membeli tidak sesuai dengan Index Harga Produsen
Saat ditemui Penyalai News, salah seorang petani Suparno warga kelurahan Teluk Dalam mengatakan, sekarang ini kami sebagai petani karet sangat menjerit dengan harga jual tidak stabil dan membuat petani-petani berada pada ekonomi yg sangat rendah.
” Kami menjerit dengan harga jual karet yang tidak stabil, kadang-kadang naik kadang turun, apalagi pasca lebaran ini nilai jual karet sangat rendah, Karet yg Kering Rp. 7000-8000 dan basah 4000-5000, bagaimana kami bisa makan, sedangkan kebutuhan pokok terus naik,” jelas Suparno.
Dijelaskannya lagi,” kami berharap pemerintah betul-betul memperhatikan petani karet serta dapat mengelola nilai jual sesuai dengan nilai jual rata-rata, apalagi pertanian di Kuala Kampar sangat di perhitungkan baik Karet, Kelapa, Dan Beras “. Tutup Suparno dengan raut muka letih atas keluhannya.
REZKY FM