Pekanbaru, riaubertuah.co.id - Pernyataan Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Provinsi Riau (AMPR) yang memberitakan telah Meninggalnya beberapa pekerja PHR di sekitar Lingkungan Area Kerja PT PHR dibenarkan oleh VP Corporate Affair PHR, Rudi Arifianto, Walaupun atas Kesempatan Hak Jawab tersebut Pihak PHR menyatakan bahwasanya Para Pekerja PHR yang Meninggal dalam 4 hari beruntun tersebut bukanlah kecelakaan kerja melainkan karena Sakit.
Mengetahui tanggapan Resmi Pihak PHR tersebut, Zulkardi yang dimintai keterangan kembali oleh pihak media mengatakan " ini Bukti Hebatnya Penerapan Etika Jurnalistik dan Kami sangat berterima kasih kepada rekan - rekan media yang saat ini memegang teguh aturan Dewan Pers dimana dengan adanya Hak Jawab dari pihak PHR atas penyampaian pihak AMPR di beberapa Media”, kata Zulkardi baru-baru ini kepada awak media riaubertuah.co.id Minggu (27/11/22).
Dengan adanya tanggapan Resmi dari pihak PHR, AMPR malah semakin yakin untuk menilai Dirut serta EVP PHR harus segera dievaluasi karena atas Hak Jawab itu PHR secara terang terangan menyatakan kepada Masyarakat betapa bobroknya kinerja PHR dibawah Kepemimpinan Jeffe A Suardin sehingga AMPR semakin semangat mengangkat isu daerah ini untuk menjadi atensi khusus di Pemerintahan Pusat terutama kepada Presiden RI, Jokowidodo dan Kementrian BUMN dibawah kepemimpinan Erick Thohir.
Zulkardi Menyimpulkan, dari beberapa Point Hak Jawab PHR tersebut Masyarakat dapat menilai sendiri dan Doakan ini akan segera menjadi atensi khusus di Pemerintah Pusat Republik Indonesia :
1. Pihak PHR Menyatakan benar adanya data AMPR bahwa terdapat Pekerja PHR yang meninggal Dunia secara beruntun selama 4 hari disekitar Ruang Lingkup Kerja PHR walaupun masih berdalih penyebab meninggalnya ialah Sakit
2. Sepertinya sebagai VP Corporate Affair, Rudi Affrianto tidak memahami pentingnya Keselamatan Kerja K3, Ruang Lingkup nya dan juga Peraturan - Peraturan Menteri Ketenagakerjaan
3. Dengan Beredar Pernyataan AMPR bahwa telah ada beberapa Pekerja PHR yang meninggal, barulah Pihak PHR bereaksi dan ikut berempati terhadap Keluarga Korban dengan mengucapkan belasungkawa padahal insiden duka itu telah terjadi 3 - 7 hari yang lalu
4. PHR menyatakan telah menyediakan tenaga medis yang telah terlatih terkait kesehatan akan tetapi saat ini AMPR mengantongi data dalam 5 bulan terakhir setidaknya terdapat 5 Pekerja yang meninggal di area Kerja PHR dengan dalih adanya gangguan kesehatan ( Sakit )
5. PHR telah memastikan semua pekerja dan mitra pekerja dalam keadaan sehat wal'afiat sebelum mulai bekerja adalah Prioritas Utama, akan tetapi fakta di lapangannya Beberapa pekerja yang meninggal dunia mendekati waktu Berakhirnya jadwal Pergantian Shift para pekerja PHR yang sebelumnya Pihak PHR klaim telah memprioritas Utamakan pentingnya fit kesehatan pekerja sebelum memulai pekerjaan
6. AMPR telah mengantongi Summary Kronologi 6 Pekerja PHR yang meninggal dunia termasuk yang terjadi secara beruntun yaitu tanggal 17-20 November 2022 dimana semua korban meninggal masih diarea kerja bahkan ada kronologi Pekerja PHR yang meninggal sedang diatas bulldozer karena jobdesk pekerja ialah Operator Bulldozer
Atas 6 Point kesimpulan tersebut AMPR semakin semangat untuk mengangkat isu ini ke pemerintahan Pusat serta Memastikan Baket yang sedang digodok AMPR telah rampung dan memenuhi syarat untuk menjadi acuan Menteri BUMN segera Mengevaluasi Dirut PHR Jeffe A Suardin dan Executive President PHR Feri Sri Wibowo.
Zulkardi Mengatakan, "Pihak AMPR masih sangat mengharapkan kepada teman - teman media untuk terus membantu mengawal Pergerakan ini hingga menjadi atensi khusus pemerintah pusat agar segera Mengevaluasi Dirut PHR Jeffe A Suardin dan Executive President PHR Feri Sri Wibowo agar kejadian serupa tak terulang lagi dan Pencapaian Kinerja PHR masih berada di Jalur yang Diharapkan Masyarakat Provinsi Riau " Tutup Zulkardi.
Laporan : teti guci