KAMPAR, RIAUBERTUAH.ID - Warga Perumahan Graha Kuala Payung Sekaki RT/RW 06/03 Dusun III Durian Tandang Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar pada Kamis (20/12/2018 ) digegerkan dengan dugaan menghilangnya salah satu warga mereka yang berinisial Er (44 tahun) dari rumah kediamanya yang beralamat di Perumahan Graha Kualu Payung Sekaki.
Saat ditemui oleh Wartawan riaubertuah.id terkait dugaan hilangannya salah satu warga ini Ketua Pemuda setempat membenarkan kejadian tersebut.
“Benar kami kehilangan salah satu warga pada hari Kamis (20/12/2018), namun keesokan harinya anaknya Fri (20 tahun) menelpon Saya mengatakan bahwa ada pihak yang menghubunginya memberitahukan bahwa Orangtuanya di tahan di Polsek Tambang”, jelas Ketua Pemuda Perumahan GKPS ini panjang lebar.
“Sebelumnya pada hari Jumat siang (07/12/2018) terjadi perselisihan antara Er (44 tahun) dengan Nln (50 tahun) yang mengakibatkan adu mulut dan selanjutnya pada malam hari terjadi perkelahian di halaman salah satu warga yang diteruskan di halaman rumah Nln (50 tahun)”, sambungnya lagi.
“Akibat perkelahian ini ER menderita luka-luka lebam disekitar muka dan mata dan keesokan harinya atas saran Babinkamtibmas agar melapor ke Polsek Tambang, dari sini ER meminta surat untuk visum ke RS.Bhayangkara”, lanjutnya.
Menurut Keterangan yang di peroleh Wartawan riaubertuah.id dilapangan kejadian ini berawal dari ketika Er (44 tahun) dimintai tolong oleh saudara sekampungnya pihak Apotik Garuda Jaya agar menagih keterlambatan pembayaran transaksi yang diduga dilakukan oleh Nln (50 tahun) terhadap Apotik tersebut.
“Awalnya Er ini dimintai tolong oleh saudara sekampungnya pihak apotik Garuda Jaya yang beralamat di Desa Kualu Kubang ini untuk menagih keterlambatan pembayaran transaksi antara pihak Apotik dengan yang diduga dilakukan oleh Nln (50 tahun), besaran jumlahnya tidak seberapa”, Ungkap Amri Sekretaris Pemuda perumahan GKPS.
“Karena antara ER dan Nln rumahnya saling berdekatan atau bertetangga jadi lebih mudah untuk ER menyampaikan kwitansi penagihan ini”, sambung Amri.
“Namun yang menjadi kebingunan warga kenapa Er saja yang mendekam di tahanan, sementara warga mengetahui kalau ER yang menjadi korban dugaan penganiayaan”, imbuhnya.
Saat ini warga Perumahan GKPS ingin Nln menyelesaikan semua permasalahan yang terjadi dengan Er secara kooperatif, karena semenjak kejadian Nln susah ditemui oleh warga karena rumah selalu dalam keadaan tertutup.
Menurut pantauan dilapangan memang benar kondisi rumah Nln dalam keadaan kosong dan tidak ada penghuni sementara ditempat yang sama istrinya membuka usaha klinik kesehatan.
Selain itu, Er menurut keterangan warga setempat dikenal sebagai warga yang baik suka membantu warga sekitar walaupun kondisi phisikisnya tidak dalam keadaan normal.
“Bapak satu orang anak ini kepribadiannya sangat baik ringan tangan suka membantu warga sekitar tanpa dimintai tolong”, ujar Yoga selaku Ketua RT 06 Perumahan GKPS.
“Walaupun sebenarnya kondisi kejiwaanya tidak seperti orang kebanyakan, beliau itu sudah menderita kelainan jiwa sejakmuda menurut keterangan keluarganya”, tutup ketua RT 03 ini.
Pada saat berita ini diturunkan Warga yang didampingi oleh Ketua RT 06, Ketua Pemuda dan Sekretaris Pemuda berinisiatif untuk meminta pemeriksaan kejiwaan ER ke rumah sakit jiwa Kecamatan Tampan Pekanbaru dalam waktu dekat ini.
Saat tim riaubertuah.id menghubungi pihak Polsek Tambang melalui via selular untuk mengkonfirmasi kasus tersebut namun nomor yang dihubungi dalam keadaan tidak aktif.